01:33 - Latar belakang keluarga
02:53 - Perjumpaan dengan filsafat
07:00 - Filsafat 101: Ketika Anda Berpikir, Anda Berfilsafat
10:48 - Mestikah filsafat diajarkan di sekolah?
- [15:03] Guru yang pandai berfilsafat
- [20:21] Penyakit menghafal
25:38 - Bertemunya (dan berpisahnya) filsafat dengan agama🎬⭐
- Dinamika filsafat-agama:
- Filsafat lahir di Yunani, yang bertumpu kepada rasionalisme; agama lahir di Arabia, yang bertumpu kepada wahyu.
- Pada suatu masa—yang disebut sebagai masa Helenistik—kedua peradaban ini bertemu. Kemudian, terjadi penerimaan pemikiran filsafat yang luar biasa oleh komunitas religius. Bahkan, Aristoteles dianggap sebagai guru pertama; guru keduanya baru al-Farabi.
- Beragama dengan rasionalitas berkembang, hingga al-Ghazali mengkritik filsuf-filsuf kala itu—yang akhirnya setelah beberapa waktu kemudian, al-Ghazali dikritik kembali. Kritik Ibnu Rusyd tersebutlah yang mempertahankan pemikiran Aristotelianisme dalam Islam.
- Lebih tinggi yang mana: Akal atau wahyu?
- Sejak awal kemunculannya, filsafat dan agama tidak saling bertentangan.
- “Kita tidak mendapatkan filosof ateis di masa ini.” Ateis itu adalah istilah modern.
- “Agama tidak dianggap sebagai supremasi, tetapi didialogkan dengan filsafat.”
- Kristen terinspirasi dengan Islam dalam mengintegrasikan agama dengan filsafat.
36:48 - Berpikir di era media sosial
- Harus dikasihtau caranya
- Pembatasan penggunaan dan kurasi konten di media sosial
- Banyak masalah dasar di Indonesia belum terselesaikan, misalnya literasi
- Eksperimen ide: Bagaimana Indonesia bisa catch up dengan kebijaksanaan dari seluruh dunia
50:20 - Buah pemikiran Nurcholis Madjid (Cak Nur)
- Hubungan Pak Budhy dengan Cak Nur
- Kegelisahan Cak Nur:
- 60—70-an: Terkungkungnya Islam dalam politik → merekonsiliasi hubungan agama-Pancasila
- 80—90-an: Penafsiran agama yang intoleran → mempopulerkan pluralisme
- Optimisme Cak Nur
- Percaya bahwa santri bisa membawa pengaruh positif di Indonesia